Bagaimana membicarakan narkoba kepada anak?. Baru-baru ini kita dikejutkan adanya coklat berisi narkoba yang dikonsumsi secara tidak sengaja oleh beberapa orang anak TK. Akibatnya, anak-anak tersebut harus menginap di rumah sakit beberapa hari. Meskipun kini mereka telah kembali ke rumah, tapi pengobatan perl dilanjutkan dalam hal ini merupakan masa pemulihan. Menurut salah seorang psikiater khusus narkoba, mereka dianjurkan menjalani beberapa terapi dan sesi konsultasi agar efek dari sisa narkoba dapat benar-benar hilang dari tubuhnya.
Bagaimana membicarakan narkoba kepada anak?
Melihat kenyataan yang terjadi sekarang ditambah tak seorang pun bisa kebal terhadap narkoba maka perlu adanya suatu bentuk tindakan pencegahan. Kita perlu lho memperkenalkan soal narkoba kepada anak-anak sebelum mereka mendapatkan informasi yang salah dari sumber yang tidak bertanggungjawab. Membahas soal narkoba juga tentunya diberikan dengan bahasa yang bisa dimengerti mereka sesuai usia dan perbendaharaan kosa katanya. Yuk kita simak kiat-kiat Bagaimana membicarakan narkoba kepada anakUsia pra sekolah – usia 7 tahun
Pada usia ini, mulailah dengan hal sederhana, seperti pada saat anda memberinya obat ketika ia sedang sakit atau anggota keluarga yang lain. Ceritakan apa manfaat dan efek samping obat tersebut terhadap tubuh kita. Atau ketika anda dan si kecil melihat papan reklame rokok di jalan atau di TV, jelaskan padanya apa itu rokok, nikotin, dan bagaimana pengaruh buruk rokok atau jenis narkoba lainnya. Ada baiknya anda observasi dulu dan membekali diri dengan informasi tersebut sebelum menghadapi keingintahan si kecil.Baca juga : Mendorong Batita Bereksplorasi Secara Aman
Usia 8-12 tahun
Seiring pertambahan usianya, anda bisa memulai diskusi dengan menanyakan pendapat anak tentang narkoba. Ajukan pertanyaan secara terbuka, tidak memihak, dan lebih kepada meminta perhatiannya.Anak-anak usia ini biasanya masih suka membicarakan hal-hal seputar perasaan mereka. Pertahankan hubungan ini agar semakin meningkat usianya dia tetap terbuka pada anda.
Meskipun pertanyaan yang anda ajukan atau jawaban yang dia berikan belum merupakan suatu kesimpulan dari diskusi, its okay, yang penting dia merasa yakn bahwa anda orang yang tepat untuk diajak berbicara dan bisa diandalkan olehnya saat ia memerlukan bantuan di kemudian hari.
Selain itu, jadikan berita yang sedang hangat-hangatnya atau sebuah perhelatan akbar olahr sebagai ajang diskusi, seperti jeis pertandingan, atletnya, larangan doping, dan lain-lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar